Selasa, 29 November 2016

Analisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden tahun 2014-2015

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas, likuiditas, leverage, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan dividen. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2015. Sampel yang dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Total 51 perusahaan ditentukan sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas dan leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sementara itu, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil koefisien determinasi menunjukkan sebesar 23,5%. Hasil tersebut menandakan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sementara 76,5% dijelaskan oleh variabel lain.

Kata Kunci : profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, kebijakan dividen.

A. PENDAHULUAN
Investasi bukanlah hal asing di Indonesia, investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanaman modal pada perusahaan untuk membeli barang-barang modal atau perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang atau jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi menurut Mulyadi (2001) adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
 Kegiatan investasi dilakukan oleh para investor dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam hal ini, pasar modal merupakan salah satu alternatif yang sangat efektif untuk menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi para investor. Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan operasional perusahaan dan untuk perluasan perusahaan. Salah satu perusahaan yang ada dalam pasar modal ialah perusahaan manufaktur.
Pasar modal di Indonesia memegang peran penting dalam memobilisasi dana dari investor yang ingin berinvestasi di pasar modal itu sendiri. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian oleh para investor. Untuk mengurangi kemungkin risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi tersebut, investor memerlukan berbagai macam informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan, seperti halnya analisis rasio keuangan.
 Analisis rasio keuangan itu sendiri, mengungkapkan tentang bagaimana hubungan keuangan secara numerik diantara pelaporan dalam laporan keuangan dan menggunakannya untuk membandingkan secara rasional periode saat ini terhadap periode sebelumnya. Analisis rasio dapat membimbing investor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang apa yang akan dicapai perusahaan dan bagaimana prospek yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.
Sebagian besar kegiatan dalam suatu perusahaan adalah kegiatan investasi. Dalam menginvestasi sejumlah dana, hal utama yang diharapkan oleh investor adalah mendapatkan keuntungan yang diperoleh dimasa mendatang. Untuk itu, investor perlu melakukan analisis- analisis untuk menentukan dasar yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan dalam saham suatu perusahaan untuk dijadikan salah satu alternatif dalam berinvestasi.
Manajer sebagai agen pengelolah perusahaan diharapkan mampu menghasilkan keuntungan, yang akhirnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil atu cendrung naik dari waktu ke waktu, karena dengan stabilitas dividen tersebut dapat meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan itu sendiri. Oleh karena hal tersebut, dapat mengurangi ketidakpastian dalam berinvestasi.
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Martono dan Harjito, 2008). Dividen merupakan bagian keuntungan dari sebuah perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham, oleh karena itu diperlukan kebijakan tersendiri untuk mengatur masalah dividen tersebut. Kebijakan inilah yang nantinya akan berpengaruh terhadap penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan tersebut kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan dijadikan laba ditahan yang dimana nantinya akan diinvestasikan kembali kepada perusahaan.
Tujuan pembagian dividen adalah untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Selain itu tujuan pembagian dividen juga untuk menunjukkan likuiditas perusahaan, untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan riil, serta sebagai alat komunikasi antara manajer dan pemegang saham. Mananjemen perusahaan berkewajiban untuk mengelolah keuangan perusahaan salah satunya menentukan kebijakan dividen yang berkaitan dengan keputusan pendanaan. Pihak manajemen perusahaan dalam hal ini adalah bagian keuangan harus selau mencari alternatif-alternatif investasi yang menguntungkan untuk kemudian dianalisa, dan dari hasil analisa tersebut harus diambil keputusan alternatif yang akan dipilih. Untuk itu, manajemen sebagai pengelola perusahaan tentu harus dapat menyeimbangkan  antara kesejahteraan para pemegang saham, kreditur, dan kepentingan pertumbuhan perusahaan.
Dilain pihak yaitu dari sisi investor, kebijakan dividen sering dianggap sebagai sinyal bagi para investor dalam menilai baik buruknya keuangan dari perusahaan. Investor sebagai pihak pemillik perusahaan menentukan besarnya dividen melalui rapat umum pemegang saham atau RUPS (Riyanto, 2001). Pihak investor dapat mengetahui prospek perusahaan dimasa depan dalam menghasilkan keuntungan dan besarnya pendapatan dividen melalui laporan keuangan. Artinya bahwa, kebijakan dinalai cukup penting oleh para investor sebagai prediktor kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.
Pemegang saham juga mengharapkan keuntungan dari dividen perusahaan dan capital gain. Capital gain dapat diperoleh jika harga saham pada saat ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga saham pada saat pembelian. Dividen memiliki risiko yang lebih rendah daripada capital gain. Hal ini dikarenakan dividen diterima menurut dasar periode berjalan secara teratur sementara prospek realisasi sedangkan capital gain  diperoleh  secara  tidak  menentu  saat  penjualan  saham, artinya untuk memperoleh capital gain harus dapat memperkirakan bahwa harga saham yang akan datang lebih besar daripada harga saham pada waktu pembelian.
Menurut Rodoni dan Ali (2010:123), faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen adalah profitabilitas, likuiditas dan leverage. Bertitik tolak dari faktor-faktor tersebut menunjukan bahwa variable-variabel independen yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen dapat diidentifikasi sebagai berikut: Profitabilitas (X1), Likuiditas (X2), Leverage (X3), dan Ukuran Perusahaan (X4). Sedangkan  Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel dependen (Y) yang merupakan presentase dividen sebagai tujuan yang diharapkan oleh investor.
Dividend Payout Ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk presentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan pihak investasi, namun bagi pihak perusahaan akan memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan. Dan sebaliknya, dividend payout ratio semakin kecil akan merugikan para pemegang saham (investor) namun internal financial akan semakin kuat (Parica dkk, 2013).
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal itu sendiri. Menurut Hanafi dan Halim (2005:85) rasio profitabilitas sangat bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kontribusi keuntungan perusahaan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sehingga tinggi rendahnya likuiditas suatu perusaahan dapat mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan tersebut (Kasmir dalam Pasadena, 2013 ).
Leverage mencerminkan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Kasmir dalam Pasadena, 2013).
Menurut Handayani dan Hadinugroho (2009:66) ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan, suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang lebih mudah menuju pasar modal. Kemudahan ini cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki dividend payout ratio yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil. Jadi semakin besar suatu perusahaan maka semakin besar pula dividen yang akan diberikan.
Pada kasus PT. Freeport Indonesia tahun 2013 yang tidak membagikan dividen kepada pemerintah Indonesia akibat kinerja perusahaan merosot dan komoditas tambang di pasar global melemah. Selain itu, dikarenakan kas perusahaan sebesar US$ 1 miliar disalurkan untuk pengembangan tambang bawah tanah. Kasus ini menunjukkan bahwa, dalam mengambil suatu keputusan mengenai pembagian dividen diperlukan keputusan yang tepat demi kepentingan berbagai pihak. untuk itu manajer keuangan harus mampu menentukan kebijakan-kebijakan yang akan menyeimbangkan dividen saat ini dan tingkat pertumbuhan dividen dimasa yang akan datang.
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka perlu dilakukan perluasan penelitian untuk mengkaji tentang pembayaran dividen oleh perusahaan kepada investor melalui laporan keuangan yang telah dipublikasikan. Maka dari itu, peneliti mengambil judul penelitian: “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode Tahun 2013-2015”.

B. LANDASAN TEORI
1. DIVIDEN
Dividen berasal dari bahasa Latin yaitu dividendium yang berarti sesuatu untuk dibagikan. Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimilikinya. Dividen itu sendiri dapat berupa uang tunai maupun saham. Dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dapat dinyatakan sebagai presentase atas nilai saham atau sejumlah uang lembar yang dimiliki.
Selain itu, menurut Riyanto (2001) mengartikan dividen sebagai aliran kas yang harus dibayarkan kepada para pemegang saham setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham melalui RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham. Karena dengan melalui RUPS terdapat keputusan apakah dividen dibagikan atu tidak kepada para pemegang saham.
2. MACAM – MACAM DIVIDEN
Deviden tunai (cash dividend)
Merupakan dividen yang paling umum dibagikan dalam bentuk kas.
Dividen aktiva selain kas (property dividend)
Merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas. Aktiva yang dapat dibagikan dalam bentuk surat-surat berharga perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagang, real estate, atau investasi bentuk lain yang dirancang oleh dewan direksi.
3) Dividen utang wesel (script dividend)
Dividen utang wesel timbul apabila perusahaan tidak membayarkan dividen sekarang dikarenakan saldo kas yang ada tidak mencukupi, sehingga manajemen perusahaan akan mengeluarkan script dividend yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu diwaktu yang akan datang.
Dividen likuidasi (liquidating dividend)
Apabila perusahaan membagikan dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahukan mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa mengurangi investasinya.
Dividen saham (stock dividend)
Merupakan pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada pemegang saham sebanding dengan saham-saham yang dimiliknya.

3. PROSEDUR PEMBAYARAN DIVIDEN
Menurut Warsono (2003) terkait dengan dividen terdapat beberapa prosedur pembayaran dividen sebagai berikut:
Tanggal pengumuman (declaration date)
Merupakan tanggal pada saat direksi perusahaan secara formal mengeluarkan pernyataan berisi pengumuman pembayaran dividen.
Tanggal pencatatan pemegang saham (holder of record date)
Merupakan tanggal pada saat perusahaan menutup buku pencatatan pemindahan tanganan saham dan membuat daftar pemegang saham per tanggal tersebut. Biasanya tanggal pencatatan dicatat dua atau tiga minggu setelah pengumuman.
Tanggal pemisahan dividen (ex-dividend)
Merupakan tanggal pada saat hak atas dividen periode berjalan tidak lagi menyertai saham tersebut.Biasanya jangka waktunya adalah empat hari sebelum tanggal pencatatan pemegang saham.
Tanggal pembayaran (payment date)
Merupakan tanggal pada saat perusahaan akan melaksanakan pengiriman cek kepada para pemegang saham yang tercatat sebagai pemegang saham.
4. TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN
Dividend Irrelevant Theory (ketidakrelevanan dividen)
Teori ini ditemukan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani biasa juga dikenal dengan istilah MM. Teori ini beranggapan bahwa berdasarkan keputusan investasi perusahaan, Dividend Payout Ratio hanyalah rincian dan tidak akan mempengaruhi kesejahteran dari pemegang saham tersebut. Kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham maupun biaya modal dari suatu perusahaan. Artinya kebijakan merupakan sesuatu yang Irrelevant saja. .
Bird in The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan Jhon Lintner, berdasarkan teori ini sesunguhnya investor jauh lebih menyukai pemabayaran dividen saat ini dibandingkan dengan bentuk keuntungan dari penjualan sekuritas atau capital gain. Teori ini berpendirian bahwa, mengharapkan naiknya nilai modal (capital gain) dari laba ditahan lebih beresiko daripada mengharapkan dividen.
Tax Preference Theory (teori preferensi pajak)
Teori ini dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Menurut teori ini ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi, yaitu:
Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak lebih rendah daripada pendapatan dividen. Untuk itu, investor yang memiliki sebagian saham mungkin lebih suka perusahaan menahan atau menanam kembali laba kedalam perusahaan.
Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai sahamnya terjual, sehingga ada efek nilai waktu.
Jika lembar saham yang dimilik seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang. Adanya keunggulan-keunggulan dibidang perpajakan ini, para investor mungkin lebih menyukai perusahaan menahan sebagian besar laba mereka.

5. HIPOTESIS
H1 = Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen
H2 = Likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan dividen
H3 = Leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen
H4 = Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen


6. KERANGKA PEMIKIRAN


C. METODE PENELITIAN
1 PENDEKATAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan menggunakan data yang dinyatakan dengan angka-angka, penelitian ini menekankan pada pengujian hipotesis.
2. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi yang digunkan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode 2014-2015. Adapun Kriteria sampel yang telah ditetapkan oleh peneliti yakni sebagai berikut:
Perusahaan Manufaktur periode 2014-2015 yang secara konsisten membagikan dividen dengan kriteria secara keseluruhan.
Perusahaan manufaktur  yang tidak mengalami kerugian selama periode 2014-2015
Perusahaan yang mempublikasikan atau menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2014-2015 di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan Manufaktur yang tidak mengalami deslisting dan relisting selama periode 2014-2015
3. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunkan anlisis regresi liniear berganda. Uji hipotesis menggunkan t statistic untuk menguji koefisien regresi parsial, serta uji F untuk menguji ketepatan model. Selain itu, sebelumnya juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi dan Uji Heteroskedastisitas.

D. HASIL PENELITIAN
Hasil pengolahan data dengan bantuan  SPSS versi 16.00 didapatkan persamaan regresi sebgai berikut :

E. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI periode tahun 2014 - 2015, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Profitabilitas (Return On Asset) berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2014 – 2015 yang didapatdari hasil uji parsial (uji t) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis pertama (H1) penelitian diterima. Apabila perusahaan memiliki laba yang tinggi maka perusahaan pun akan membagikan dividen yang besar kepada para pemegang saham, sedangkan jika perusahaan memiliki laba yang relatif rendah maka dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham pun rendah. Dengan demikian, profitabilitas secara mutlak diperlukan apabila hendak membayarkan dividen. Dan juga profitabilitas menjadi sinyal positif utama bagi para investor mengenai dividen yang akan diterima.
Likuiditas (Current Ratio) tidak berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2014 – 2015 yang didapat dari hasil uji parsial (uji t) dengan nilai signifikansi 0,789 > 0,05, sehingga hipotesis kedua (H2) ditolak. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang ada bahwa, semakin besar nilai current ratio sebagai rasio likuiditas perusahaan maka semakin besar pula dividend payout ratio yang dibayarkan. Untuk itu, tingkat likuiditas tidak dipertimbangkan oleh manajemen dalam urusan pembayaran dividen kepada para pemegang saham.
Leverage (Debt to Equity Ratio) tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen (Dividend payout Ratio) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2014 – 2015 yang didapat dari hasil uji parsial (uji t) dengan nilai signifikansi 0,797 > 0,05, sehingga hipotesis ketiga (H3) ditolak. Hasil ini menjelaskan bagi perusahaan sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi kapasitas modal, sehingga beban hutang yang diperoleh tidak tinggi. Jika perusahaan harus memenuhi kewajibannya maka pembayaran dividen tidak akan dilakukan.
Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2014 – 2015 yang didapat dari hasil uji parsial (uji t) dengan nilai signifikansi 0,048 < 0,05, sehingga hipotesis keempat (H4) dapat diterima. Semakin besar kondisi dari suatu perusahaan maka semakin besar kas yang diperoleh perusahaan itu sendiri, untuk itu perusahaan dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham.
Berdasarkan hasil kesimpulan pada uraian sebelumnya, maka saran yang dapat peneliti usulkan adalah sebagai berikut :
Penelitian ini menggunakan empat variabel sebagai prediktor. Sedangkan dalam kenyataannya masih banyak variabel lain yang bisa mempengaruhi kebijakan dividen (dividend payout ratio). Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya disarankan agar mengikut sertakan variabel-variabel lainnya yang masih relevan dengan penelitian.
Bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya pada suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menginginkan dividen, disarankan untuk mempertimbangkan variabel Profitabilitas (Return On Asset), dan Ukuran Perusahaan (Size) dalam mengambil keputusan untuk modalnya sendiri.
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi manajemen perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk para pemegang saham. Yang dimana, perusahaan harus lebih memperhatikan profitabilitas dan ukuran perusahaan yang dikarenakan profitabilitas dan ukuran perusahaan mempunyai signifikansi yang bagus, sehingga bisa membantu para investor untuk berinvestasi.
Diharapkan untuk menambah jumlah sampel yang ada dan diharapkan juga menggunakan rentang waktu yang lebih panjang lagi. Sehingga dapat memperoleh kesimpulan yang lebih umum atau dapat digeneralisasikan.

DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF-YOGYAKARTA

Ahmad Rodoni dan Herni Ali. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media

Akhadiyah, Widya (2015) Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Growth Terhadap Kebijakan Inisiasi Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). S1 thesis, Fakultas Ekonomi – UNY Yogyakarta
Bambang, Riyanto, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

Bauwhede, Heidi Vander, Marleen Willekens dan Ann Gaeremynck. 2000. Audit Quality, Public Ownership, Firms’ Discretionary Accrual Management. Working Paper, pp. 1-42

Bhattacharya,S 1979.” Imperfect Information, Dividend Policy and The Bird in The Hand Fallacy ” Journal of Economics.vpl.10:pp 259-27

Dwi R. Handayani dan Hadinugroho, Bambang. 2009.” Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal Fokus Manajerial Vol.7 No.1

Faujimi, Indrima. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. FE-UNP, Padang

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BP Universitas Diponogoro, Semarang

Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20”. Semarang : UNDIP

Hidayat, Sulfan Faris (2012). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Rasio Non Keuangan Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI periode 2008-2010). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Indriantoro, Nur.,Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Kurniasih, Imasdan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena

Latiefasari, Hani Diana, 2011. “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Growth, Collateralizable Asset, dan Return on Equity (ROE) terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Mamduh M. Hanafidan Abdul Halim, 2005, “Analisis Laporan Keuangan”, Yogyakarta.

Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : EKONISIA

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Nirwanasari, Siswi, 2007. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2002-2004, Skripsi, Program StudiAkuntansi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Nursandari, Meilina. 2015. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dengan Size (Ukuran Perusahaan) Sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. FE-UNY Yogyakarta

Parica, Ronidkk. 2013 Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi Universitas Riau

Pasadena, Rizka Persia. 2013. “Pengaruh likuiditas, leverage, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Pohan, Aulia, 2008. Kerangka Kebijakan Moneter dan Implikasinya di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Rahmawati, SitiNur. 2008. “Faktor-Faktro Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2000-2004)”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Septiana, Miladia. 2015. Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size dan Growth Opportunity Terhadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Mnaufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis-UNDIP Semarang
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung

Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlin.”Manajemen Keuangan”. Edisi 6. Jakarta: Literata Lintas Media. 2010

Warsono, 2003, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid Satu, edisi ketiga,  penerbit  Bayu Media, Jakarta

Tumewu, James., Pramudiati, Mira., Wany, Eva. 2014. Modul Laboratorium Komputer Akuntansi Panduan Lab. APLIKOM Akuntansi Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya

Wati, Tika (2015) Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Collateral Asset, Dan Pertumbuhan Aset Terhadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2013). S1 Thesis, Fakultas Ekonomi – UNY Yogyakarta

www.ardwiradwipuspita.blogspot.co.id/2013/07/kebijakan-dividen_23.html. Diakses pada 15 Maret 2016

www.bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/15/140528826/Freeport. Indonesia.Kembali.Tak.Bagikan.Dividen. Diakses pada 15 maret 2016

www.iamluckyone.blogspot.co.id/2011/05/kebijakan-dividen.html. diakses pada 15 Maret 2015

www.idx.go.id. Diakses pada 15 Maret 2016

www.sahamok.com. Diakses pada 15 Maret 2016

www.pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-dividen-menurut-para-ahli.html. diakses pada 15 maret 2015

www.soddis.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-kebijakan-deviden-dan-jenis.html. Diakses pada 15 Maret 2016




1 komentar:

  1. Play Baccarat by NetEnt at FBCasino
    With our extensive Baccarat portfolio, deccasino you'll discover the game with a top-notch game 바카라 selection, with the largest and luckiest live casino หารายได้เสริม in the world.

    BalasHapus